Kehadiran covid-19 menimbulkan lahirnya kebiasaan baru dalam kehidupan manusia, termasuk dalam rutinitas perkantoran. Rapat atau pertemuan apalagi seminar tidak perlu berjumpa secara factual tetapi cukup di tempat masing-masing dengan bermodalkan android kita bisa mengikuti acara tersebut dengan baik. Semuanya lebih praktis, murah meriah dan tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk mengikuti berbagai acara tersebut.
Ada perjumpaan dan ada perpisahan. Pada hari Kamis, 24 September 2020 merupakan hari terakhir H. Wildan Kepala Bidang Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat mengabdi sebagai ASN Kementerian Agama. Pria berbadan kekar yang sering disapa Ayah oleh para stafnya itu mengakhiri masa tugasnya dengan pesta perpisahan. Pesta perpisahan itu diselenggarakan di Hotel Gardenia Kubu Raya pada Kamis, 24 September 2020.
Setelah mengikuti acara Penutupan MTQ XXVIII Tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Sekadau, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi H. Abdulbar, S.Ag,M.Pd pergi ke Kanwil untuk koordinasi dengan Pembimas Katolik. Koordinasi dilakukan untuk mengkomunikasikan tentang Pejabat Pelaksana Tugas (PLT) Kasi Bimas Katolik yang masih lowong setelah ditinggalkan oleh Ibu Dwi Chonny Setya Rahayu, S.Ag yang meninggal dunia beberapa minggu yang lalu. Di Ruangan Bimas Katolik, Pak Kepala disambut hangat oleh Pembimas Katolik Drs.
Melawi - Rabu, (23/9/2020) Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi mengikuti kegiatan Webinar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang Sekolah Pasar Moral Syariah Untuk Negeri dengan tema "Cerdas Investasi Syari'ahku, Cerdas Masa Depanku". Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi yang ditugaskan untuk mengikuti kegiatan Webinar tersebut ada 3 orang 2 orang Penyuluh Agama Islam PNS, yakni Muhd.
Berbuat baik selalu membangkitkan energy baru untuk perbuatan baik yang selanjutnya. Itulah yang terjadi dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi H. Abdulbar, S.Ag,M.Pd. Ketika menyaksikan banjir Nanga Pinoh, 12 -17 September 2020, yang merendam ratusan rumah penduduk, menghanyutkan puluhan sepeda motor, merendam fasilitas umum seperti rumah-rumah ibadat, perkantoran dan persekolahan.
Melawi - Akibat curah hujan yang cukup tinggi, untuk kedua kalinya ditahun 2020 Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat direndam banjir yang cukup dalam. Banjir kali ini merupakan banjir terparah yang pernah terjadi dalam 12 tahun terakhir. Sebab banjir kali ini tidak hanya menenggelamkan hampir 90% wilayah Kabupaten Melawi, namun juga memutus akses jalan poros Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sintang serta merendam jalan protokol kota Nanga Pinoh.
Kepedulian itu lahir dari rahim DWP Kemenag Melawi yang didukung penuh oleh Kepala Kantor H. Abdulbar, S.Ag, M.Pd. Ketika mereka menyaksikan ada saudara dan saudarinya menderita karena menjadi korban banjir; rumah dan semuanya isinya direndam banjir; akses untuk menyediakan makanan harian menjadi sulit, mereka kemudian tergerak hatinya untuk menggalang ada seadanya dan kemudian berinisiatif untuk membuat dapur umum versi Kemenag.
Banjir yang melanda Melawi sejak Sabtu, 12 September 2020 telah menyebabkan ratusan rumah, banyak tempat ibadah, sekolah, fasilitas umum direndam banjir bahkan ada rumah yang hanyut diterjang banjir. Sebagai efek dari terendamnya rumah penduduk maka mau tidak mau banyak penduduk terdampak mencari tempat penampungan sementara. Ada yang tinggal di keluarganya, ada yang menumpang sementara di rumah sahabat dan kenalan tetapi ada juga yang tinggal di tempat pengungsian yang disediakan oleh Pemda Melawi.
Kata banjir biasanya identik dengan musibah. Karena banjir merendam banyak fasilitas umum, rumah penduduk bahkan rumah ibadah, menyebabkan orang bisa jatuh sakit, stress karena harus pergi dari rumah kediamannya dan mencari tempat penampungan sementara. Banyak kisah pilu yang kita baca dan kita dengar akibat musibah banjir. Tetapi berbeda dengan banjir di Melawi. Tidak hanya musibah yang dialami tetapi sukacita dan menjadikan banjir sebagai obyek wisata dadakan.
Ratusan rumah yang terendam banjir di Melawi membuat aktifitas rumah tangga mati total apalagi kegiatan masak-memasak di rumah. Kenyataan ini yang menggerakkan hati ibu-ibu DWP Kemenag Melawi untuk membuat dapur umum yang melayani kebutuhan konsumsi alias makan siap saji untuk Pegawai Kemenag yang menjadi korban banjir. Perlu diketahui hampir separuh dari pegawai Kemenag Melawi menjadi korban banjir tahun ini.
